loading...

Menengok Peninggalan Raja Namrud

loading...
Menengok Peninggalan Raja Namrud
UNIK DAN SERU Sanli Urfa terletak 1274 km di Tenggara Istanbul. Salahuddin al-Ayyubi memerintah wailayah ini pada tahun 1882. Kota ini dibangun setelah terjadi banjir besar yang melanda dunia pada masa Nabi Nuh as. Islam sampai ke daerah ini pada tahun 1639 M. pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.

Peninggalan - Peninggalan Raja Namrud Dan Juga Sejarah Islam ( Foto @U-Report )

Sanli Urfa berasal dari perkataan urkha, yang artinya, "pukul" Menurut penduduk setempat, perkataan urkha muncul semasa peristiwa Namrud, Raja Babilon, menderita kesakitan setelah seekor nyamuk memasuki telinganya. Namrud menjerit, "Urkha.. urkha... urkha...!" Ia meminta para menteri Babilon memukul kepalanya sekeras - kerasnya untuk menghilangkan sakit kepalanya. Sejak itu daerah ini dipanggil Urkha atau Urfa, dan kerajaan Turki menamakannya sanli Urfa seperti yang kita kenal sekarang ini.

Di kalangan masyarakat Turki, Sanli Urfa dikenal sebagai kota para Nabi. Ini dikarenakan kota ini dikaitkan dengan sejarah hidup banyak Nabi. Contohnya, Nabi Ayyub as dan Nabi Syu'aib As. Bahkan Nabi Ibrahim as. Dikatakan dilahirkan di dalam sebuah gua yang kini telah menjadi bagian dari sebuah masjid di kota ini.

Masjid Nafyudi Khalil

Masjid tersebut bernama Masjid Nafyudi Khalil, dibangun pada masa pemerintahan kerajaan Utsmaniyah. Nabi Ibrahim as. Dikatakan tinggal di dalam gua ini hingga berusia tujuh tahun. Sebelum ini, gua kelahiran baginda ini ditemui di Abu Gharab, Irak dan di Damsyik Syria.


Sejarah hidup Nabi Ibrahim as. Tidak pernah dilepaskan dari kekejaman Raja Namrud yang coba membunuh baginda. Di Kawasan inilah Namrud dipercayai pernah menyediakan sebuah api unggun yang sangat besar untuk membakar Nabi Ibrahim as. hidup - hidup. Ada kisah menarik mengenai ikan - ikan yang ada di Tasik Halil al-Rahman ini. Ikan - ikan ini tidak dimakan oleh penduduk setempat.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, karena api diperintahkan oleh Allah menjadi dingin dan tidak membakar Nabi Ibrahim, maka kawasan ini dipenuhi dengan tumbuhan hijau yang menyamankan dan memberi ketenangan. Penduduk setempat juga percaya bahwa kayu yang tidak terbakar berubah menjadi ikan sedangkan api menjadi air. Dan hari ini Tasik Halil al-Rahman ini menjadi salah satu tempat rekreasi para pelancong yang paling masyhur di Sanli Urfa.

Salah satu peninggalan di Sanli Urfa yang dipercaya penduduk setempat, sebagai peninggalan Namrud adalah singgasana Namrud yang terletak di puncak sebuah bukit. Mahligai itu juga dibangun di puncak tinggi. Kedudukan simbol kejayaan Namrud di puncak bukit dan gunung memberikan gambaran bahwa beliau adalah seorang pembesar yang gemar memamerkan pengaruh dan kekuasannya.


SIAPAKAH NAMRUD YANG SEBENARNYA ?

Namrud atau Namruz bin Kan'an adalah raja Babilonia. Babilonia adalah suatu kerajaan yang pernah menguasai sebagian besar wilayah Asia Barat dan Timur Tengah, kira - kira 2000 tahun SM.

Ibu Kota kerajaan ini adalah kota Babilon yang terletak di tebing sungai Efrath di Irak sekarang. Dan rakyat Babilonia adalah satu kelompok masyarakat yang telah mencapai tahap pembangunan material yang begitu tinggi. Kemajuan kebudayaan fisik mereka sulit ditandingi masyarakat lain ketika itu. Keadaan ini menjadikan Namrud bertambah congkak dan sombong.

Walaupun kemajuan dalam bidang materi sangat tinggi, namun aspek rohaniyah diabaikan sama sekali. Akidah dan akhlak menjadi korban dalam pengembangan mengejar hiburan dan mengumpul harta kekayaan. Si miskin dan si lemak tertinggal jauh di belakang ditindas oleh atasan yang buta hati dan perasaan. Namrud juga memerintah dengan zalim dan kejam. Kata - katanya ibarah perintah yang mesti dilaksanakan oleh rakyat. Yang ingkar akan mati.

Kehebatan dan kekuasaan Namrud juga tidak mampu dilawan siapa pun. Karena itulah rakyat jelata yang bodoh mau bersujud menyembah Namrud. Menyebut nama Namrud sudah cukup mengerikan, bukan saja di masyarakat Babilonia, bahkan masyarakat lain juga ketakutan ketika itu.

Satu - satunya manusia yang berani menghadapi Namrud untuk menghancurkan kejahatannya ialah Nabi Ibrahim as. Namun, Namrud yang keras hati tidak mengakui kebenaran risalah baginda. Malah Nabi Ibrahim as. Pernah dilemparkan ke dalam api unggun yang besar untuk membunuh baginda. Bagaimana pun niat jahat raja itu tidak kesampaian.

Satu lagi peninggalan Namrud yang dapat ditemui adalah gunung Namrud, 105 km dari kota terdekat, Adiyaman. Adiyaman terletak 1220 km dari Istanbul. Sebelum ini, gunung Namrud dapat ditemukan di Abul Gharab, Irak, tempat Namrud dan rakyatnya menyembah dewa Nabu anak marduk. Gunung Namrud yang mencapai ketinggian 2100 M. terletak di banda Antitorus. Kawasan ini pada masa lalu termasuk di dalam wilayah Babilonia yang luas.


Pada tahun 1987 Organisasi PBB untuk Pendidikan Sains dan Kebudayaan (UNESCO) mengklaim kawasan ini sebagai warisan dunia. Ada pendapat yang mengatakan kerajaan Komadien yang pernah ada pada abad pertama sebelum masehi menggunakan kawasan ini untuk Penyembahan. Kawasan ini menjadi sebagian wilayah kerajaan Islam Utsmaniyah pada tahun 1516 M.

Ketika Nabi Ibrahim as. menasehati Namrud untuk menyembah Allah Swt., Namrud naik pitam lalu menjatuhkan hukuman bunuh bagi Baginda. Siapakah Ibrahim ? Dia adalah satu - satunya manusia yang berani menantang Namrud.

Nabi Ibrahim adalah anak Azzar bin Tahur bin Sarush bin Ra'uf bin Falish bin Tabir bin Shaleh bin Arfakhsan bin Sam bin Nuh As. Beliau mendapatkan kedudukan yang mulia di kalangan umat Islam, Yahudi dan Nasrani. Nabi Ibrahim as. adalah salah seorang dari rasul ulul azmi. Anak baginda Ismail dan Ishaq, cucunya Ya'qub dan cicitnya Yusuf juga dilantik menjadi rasul untuk meneruskan syariat baginda.

Satu di antara sifat istimewa Nabi Ibrahim as. Adalah sikap penyayang baginda. Baginda tidak pernah mendoakan azab siksa kepada kaumnya. Walaupun baginda sering disiksa Namrud, Nabi Ibrahim as. tidak pernah memaksa raja lalim itu untuk beriman kepada Allah Swt. Walaupun bapak baginda sendiri mencaci makinya, Nabi Ibrahim as. masih melayani ayahandanya dengan baik, memohon dosa bapaknya agar diampunkan, disamping selalu berdoa agar pintu hati bapaknya dibuka suatu hari nanti. Baginda mendoakan kesejahteraan buat kaumnya, bukan tunduk kepada hasutan, dendam dan iri hati.

Di Irak, satu lagi kuil dan istana raja Namrud ditemui lagi di Mosul. Mosul terletak 396 km dari Baghdad. Inilah apa yang diklaim penduduk setempat sebagai peninggalan kuil dan istana Namrud. Beberapa bagian dari kuil ini masih jelas kelihatan. Sebagian orang berpendapat bahwa kuil dan istana ini telah dibangun kembali oleh kerajaan As Siryan sekitar tahun 1883-1859 SM. Luasnya bekas kuil dan istana ini mencapai 26.000 m2.

Nabi Ibrahim as. berargumen, bahwa Allah Swt, berkuasa menaikkan matahari dari Timur ke Barat. Beliau menantang Namrud untuk membaliknya dari Barat ke Timur. Tantangan Nabi Ibrahim as. Kepada Namrud ini diceritakan di dalam Al-Qur'an.

Allah berfirman, "Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintah (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan : "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," Orang itu berkata, "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata, "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang - orang yang zalim." (QS. Al-Baqarah [2] : 258).

Kata - kata terakhir dari Nabi Ibrahim as. Itu bagaikan halilintar, mengerucutkan naluri yang selama ini dibuai dengan mimpi indah dalam tidur panjangnya. Namrud menyadari dan mengakui dirinya hanyalah manusia biasa. Namrud mengakui dia tidak mampu mengatur peredaran matahari dan bulan, apalagi mengatur alam semesta yang luas bagaikan tiada ujungnya ini.

Hati Namrud ibarah dinding batu. Dia masih enggan beriman kepada Allah Swt. Lalu Allah menurunkan azab sebagai balasan kepada keangkuhannya. Tanpa disangka - sangka seekor nyamuk masuk ke dalam telinganya. Namrud menanggung kesakitan tiada terperi. Dia menjerit sekuat hati, namun penyesalannya sudah terlewat. Namrud yang mengaku dirinya Tuhan, akhirnya mati hanya dengan seekor nyamuk kecil.
loading...

0 Response to "Menengok Peninggalan Raja Namrud"

Post a Comment