loading...
AWAS ! Hati-Hati, Berbohong Sebabkan Penyakit iniBerbohong merupakan tindakan tidak jujur kepada sesorang atau orang banyak dengan tujuan tertentu. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk sekedar iseng, memperoleh kepentingan tertentu, atau saat berada dalam situasi terjepit untuk menyelamatkan diri. Biasanya seseorang yang pernah melakukan kebohongan akan kembali melakukan hal yang sama untuk menutupi kebohongan sebelumnya.
Efek jangka pendek dari tindakan berbohong adalah tubuh akan melepaskan hormon penyebab stres yang berdampak pada peningkatan detak jantung. Setelah itu, muncul perasaan tenang karena bisa terbebas dalam kondisi yang membuatnya terpaksa berbohong. Namun efek jangka panjangnya, kebohongan bisa menyebabkan penyakit berbahaya seperti jantung, stroke, kanker, diabetes, dan gagal jantung.
Seorang peneliti Dr Saundra Dalton-Smith dalam bukunya yang berjudul Set Free to Live Free: Breaking Through the 7 Lies Women Tell Themselves, mengatakan bahwa dengan berbohong maka pencernaan melambat, dan hipersensitif pada serat otot dan saraf. Sumber berita/artikel infoyunik.com
“Sebagai permulaan, berbohong melepaskan hormon stres. Peningkatan hormon ini menyebabkan denyut jantung dan pernapasan meningkat, pencernaan melambat, dan hipersensitif pada serat otot dan saraf,” kata MD Saundra Dalton-Smith, penulis Set Free to Live Free: Breaking Through the 7 Lies Women Tell Themselves.
Dr Smith menambahkan, ketika melakukan tindakan kebohongan, maka tekanan darah meningkat dalam hati. Hal ini lah yang akan berdampak pada efek jangka panjang dari sebuah kebohongan. Dlam studinya, ada keterkaitan antara tekanan darah dan berbohong seperti ditunjukkan alat pendeteksi kebohongan. Polygram atau lie detector bisa akurat menguji kebohongan karena alat ini mengukur tekanan darah seseorang.
Menurut Dr Smith, berbohong mungkin tidak secara cepat membuat pelaku terserang stroke, tapi ada bukti bahwa semakin Anda berbohong, semakin mudah Anda merasakan penyakit tersebut.
Menurut hasil penelitian pada November 2010 oleh Departemen Psikologi Universitas Ghent di Belgia dan telah dipublikasikan jurnal Consciousness and Cognition, “Sering berkata jujur membuat seseorang sulit berbohong, dan sering berbohong membuat seseorang lebih mudah berbohong.”
“Dengan kata lain, Anda menuai apa yang Anda tabur. Semakin sering Anda berbohong maka semakin mudah Anda melakukannya, begitupun sebaliknya,” kata Dr Smith.
Mereka yang kerap berbohong atau menyimpan rahasia besar selama bertahun-tahun mungkin tidak merasakan gangguan apapun. Namun dari waktu ke waktu, mereka secara signifikan lebih berisiko pada kondisi kesehatan yang buruk.
“Daripada terjebak dalam lingkaran setan kebohongan seperti dalam film The Dilemma, jalan terbaik adalah jujur secara konsisten,” saran Dr Smith.
Nah sudah tahukan, ternyata berbohong tidak hanya menyakiti hati seseorang secara, tapi juga tubuh Anda. Mulailah untuk berbicara dan bertindak jujur mulai dari saat ini, selain anda akan mendapat kepercayaan dari orang lain, aktivitas ini juga dapat membuat anda menjadi lebih sehat.
Efek jangka pendek dari tindakan berbohong adalah tubuh akan melepaskan hormon penyebab stres yang berdampak pada peningkatan detak jantung. Setelah itu, muncul perasaan tenang karena bisa terbebas dalam kondisi yang membuatnya terpaksa berbohong. Namun efek jangka panjangnya, kebohongan bisa menyebabkan penyakit berbahaya seperti jantung, stroke, kanker, diabetes, dan gagal jantung.
Seorang peneliti Dr Saundra Dalton-Smith dalam bukunya yang berjudul Set Free to Live Free: Breaking Through the 7 Lies Women Tell Themselves, mengatakan bahwa dengan berbohong maka pencernaan melambat, dan hipersensitif pada serat otot dan saraf. Sumber berita/artikel infoyunik.com
“Sebagai permulaan, berbohong melepaskan hormon stres. Peningkatan hormon ini menyebabkan denyut jantung dan pernapasan meningkat, pencernaan melambat, dan hipersensitif pada serat otot dan saraf,” kata MD Saundra Dalton-Smith, penulis Set Free to Live Free: Breaking Through the 7 Lies Women Tell Themselves.
Dr Smith menambahkan, ketika melakukan tindakan kebohongan, maka tekanan darah meningkat dalam hati. Hal ini lah yang akan berdampak pada efek jangka panjang dari sebuah kebohongan. Dlam studinya, ada keterkaitan antara tekanan darah dan berbohong seperti ditunjukkan alat pendeteksi kebohongan. Polygram atau lie detector bisa akurat menguji kebohongan karena alat ini mengukur tekanan darah seseorang.
Menurut Dr Smith, berbohong mungkin tidak secara cepat membuat pelaku terserang stroke, tapi ada bukti bahwa semakin Anda berbohong, semakin mudah Anda merasakan penyakit tersebut.
Menurut hasil penelitian pada November 2010 oleh Departemen Psikologi Universitas Ghent di Belgia dan telah dipublikasikan jurnal Consciousness and Cognition, “Sering berkata jujur membuat seseorang sulit berbohong, dan sering berbohong membuat seseorang lebih mudah berbohong.”
“Dengan kata lain, Anda menuai apa yang Anda tabur. Semakin sering Anda berbohong maka semakin mudah Anda melakukannya, begitupun sebaliknya,” kata Dr Smith.
Mereka yang kerap berbohong atau menyimpan rahasia besar selama bertahun-tahun mungkin tidak merasakan gangguan apapun. Namun dari waktu ke waktu, mereka secara signifikan lebih berisiko pada kondisi kesehatan yang buruk.
“Daripada terjebak dalam lingkaran setan kebohongan seperti dalam film The Dilemma, jalan terbaik adalah jujur secara konsisten,” saran Dr Smith.
Nah sudah tahukan, ternyata berbohong tidak hanya menyakiti hati seseorang secara, tapi juga tubuh Anda. Mulailah untuk berbicara dan bertindak jujur mulai dari saat ini, selain anda akan mendapat kepercayaan dari orang lain, aktivitas ini juga dapat membuat anda menjadi lebih sehat.
loading...
0 Response to "AWAS ! Hati-Hati, Berbohong Sebabkan Penyakit ini"
Post a Comment