loading...
Pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku pembunuhan seorang ibu rumah tangga bernama Metha Novita Handayani (38). Dan yang menghebohkan, pelaku pembunuhan tersebut merupakan kekasih dari mantan pembantunya sendiri, seorang wanita berinisial "L" (16) yang diketahui bekerja pada Metha hanya dua bulan saja.
Pelaku pembunuhan tersebut diketahui bernama Rifai, seorang lelaki berusia 22 tahun yang berhasil ditangkap di daerah Banyumanik, semarang pada hari Sabtu 3 Maret 2018.
Pada saat penangkapan, petugas terpaksa menembak kaki Rifai dengan timah panas lantaran berusaha kabur saat diminta menunjukkan pisau yang digunakan untuk Metha. Yang membuat khalayak geram, tak terlihat raut penyesalan dari pelaku dan "L" usai melakukan pembunuhan tersebut.
Mengutip dari Tribun Jateng, berikut ini 6 fakta mengejutkan soal penangkapan pelaku pembunuhan Metha.
1. Ditangkap Di Banyumanik
Dua terduga pelaku pembunuhan Metha berhasil ditangkap oleh anggota Polsek Banyumanik Semarang pada Sabtu (3/3/2018). "Betul dua orang ini telah kami amankan, saat ini kami sedang proses pengurusan berkas untuk diserahkan ke Polsek Ngaliyan," ujar Kapolsek Banyumanik Kompol Retno Yuli mengutip dari Tribun Jateng. L, mantan pembantu Metha berambut panjang berperawakan sedang dan pelaku utama, Rifai bertato pada beberapa bagian tubuhnya itu. mereka diamankan selama beberapa jam di Polsek Banyumanik untuk kemudian langsung dibawa menuju Polsek Ngaliyan. Polsek Ngaliyan bergerak cepat untuk mengungkap dan menangkap pembunuh Metha Novita Handayani (38), ibu cantik beranak tiga. Sebelumnya sepeda motor yang digunakan oleh terduga pelaku telah ditemukan
2. Cerita Dwi Mengintai Pelaku
Penangkapan kedua pelaku bermula dari laporan seorang warga bernama Dwi. Dwi melihat ada dua orang yang diduga pelaku pembunuhan di Ngaliyan. "Masyarakat melihat dua terduga pelaku berboncengan ojek ke arah Temugiring, Banyumanik, setelah kehilangan jejak, maka tukang ojek tersebut ditunggu saudara Dwi di pintu gang keluar dan ditanya, habis mengantar ke mana," kata Kapolsek Banyumanik Kompol Retno Yuli. Setelah mendapat informasi dari tukang ojek yang mengantar terduga pelaku, sosok bernama Dwi tersebut langsung menuju ke Polsek Banyumanik untuk melaporkan. "Setelah mendapat laporan, seketika itu juga polisi menuju alamat yang diberikan saudara Dwi dan betul adanya dua orang tersebut berada di rumah Bapak Nipon. Pelaku langsung dibawa ke Polsek Banyumanik," pungkasnya.
3. Kakinya Ditembak
Pada saat penangkapan, Rifai sempat dihadiahi timah panas di lutut bagian kiri. Salah seorang anggota polisi berujar Rifai sempat berusaha melawan petugas dan kabur ketika diminta menunjukkan tempat ia membuang pisau yang digunakan untuk membunuh Metha.
4. Tak ada penyesalan
Tidak terlihat adanya raut penyesalan di wajah Rifai, tersangka pembunuhan Metha Novitha (38) saat digelandang ke Polsek Ngaliyan, Semarang, Sabtu (3/3/2018). Ia bahkan dengan tenang memalingkan wajah menghadap kamera saat awak media ingin memotret sosoknya. Senyum nanggung bahkan sedikit tersimpul di bibir pria yang badannya penuh tato tersebut. Sembari jalan agak terpincang dan dirangkul anggota polisi, sesekali pemuda 23 tahun itu masih sempat menyibakkan rambutnya yang sedikit panjang di bagian depan.
5. Memiliki perilaku 'kurang genep'
Meski tak ada penolakan saat diamankan anggota Polsek Banyumanik, sikap L, perempuan salah satu terduga pelaku, membuat heran para petugas. "Mereka tak ada upaya perlawanan saat ditangkap, cuma yang cewek ini agak aneh tingkahnya," ujar Kanit Reskrim Polsek Banyumanik AKP Andi. Pasalnya tingkah L sedikit tak lazim, yaitu kadang tersenyum tanpa sebab waktu jawab pertanyaan. "Kesannya seperti orang 'kurang genep' waktu itu," tutur AKP Andi terheran-heran. Meskipun L dan R tetap menjawab semua pertanyaan yang diajukan petugas dengan jelas, namun perilaku yang ditunjukkan L membuat para petugas Polsek Banyumanik heran.
6. Suka Bikin Ulah
Perilaku L ternyata juga membuat repot keluarga. Hal itu diutarakan Istito, kakak ipar L. Pria yang bekerja sebagai perangkai atap baja itu ikut terkena imbas ulah bandel adik iparnya. "Dia memang bandel susah dibilangi," tandas pria yang akrab disapa Tito tersebut. Ia memaparkan adik ipar tirinya itu mulai susah dipantau dan diatur setelah tidak tamat SD. Istri Istito memang kakak tiri L. "Setahu saya dia cuma sampai kelas lima, nggak lulus," bebernya. Namun, ia merasa ulah adiknya semakin menjadi sejak berpacaran dengan Rifai. Sepengawasannya keduanya telah menjalin hubungan selama satu setengah tahun. Karena hanya sibuk pacaran dan tidak bisa menghidupi diri sendiri, Istito kemudian mengarahkan adiknya untuk bekerja. Mulai menjadi pembantu, penjaga toko, ia tawarkan sebagai profesi. "Tapi ya gitu, harus didorong, kalau ndak didorong nggak bakal mau dia kerja, bari jadi pembantu sekali malah kayak gini," sesalnya.
7. Dipecat Karena Sering Pacaran dan Kasar
Putra bungsu Metha, Nako (4) ternyata juga beberapa kali dipukuli oleh L. Hal itu dipaparkan oleh, ibu Metha, Kustantoniyah (67). Wanita pensiunan dosen PGSD Unnes tersebut memang tampak masih berduka. "Nako itu awalnya trauma ya, nggak mau ngomong setelah kejadian, baru setelah kejadian dia mau cerita, kalau dia juga dijotos-jotosi katanya," ungkap Kustantoniyah. "Jadi saat itu ya memang Nako lagi sama ibunya di kamar, terus ada pelaku katanya langsung mencekik ibunya Nako itu teriak jerit-jerit," ungkap wanita 67 tahun tersebut. Terkait mantan pembantunya yang diduga terlibat ia juga tidak berbicara banyak. Menurutnya mantan pembantu berinisial L itu juga memiliki kepribadian biasa. "Hanya saja kemarin dipecat karena pacaran terus di depan rumah, di pos ronda, jadi nggak enak dilihat tetangga, apalagi kadang pakai celana pendek banget," bebernya. Menurutnya cara memecat juga halus, Metha saat itu beralasan ke Jakarta selama dua minggu. "Alasannya ke Jakarta dua minggu, nanti kalau butuh L dipanggil lagi, gitu mecatnya," bebernya.
from kabarinme http://ift.tt/2Fh4Imh
Sumber kabarin.me
loading...
0 Response to "Kabarin Ya Heboh! Majikan cantik di bunuh pacar mantan pembantu, perilaku keduanya bikin geram!"
Post a Comment