loading...
Penjaga masjid atau yang biasa dipanggil marbot di wilayah Garut, Jawa Barat mendadak membuat gempar banyak orang karena diduga merekayasa kasus penganiayaannya sendiri.
Marbot masjid yang bernama Uyu Ruhiyana merekayasa penyerangan pada waktu subuh, sehingga seolah-olah dirinya telah diserang 5 orang tak dikenal.
Upaya buruk Uyu terbongkar karena polisi menemukan sejumlah kejanggalan. Sehingga dihadapan polisi, Uyu mengakui perbuatannya.
1. Rekayasa berskenario
Beredar info bahwa Uyu telah menjadi korban penyerangan 5 orang tak dikenal saat subuh sekitar pukul 04.20 WIB, Rabu (28/2/2018). Adapun peristiwa rekayasa ini terjadi pertama kali diketahui oleh saksi Agus dan istrinya, Dedeh, yang akan melaksanakan shalat Subuh di Masjid Agung Istiqomah, Jalan Kaum Tengah, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut pada pukul 04.20 WIB.
Saat membuka pintu, masjid masih dalam keadaan gelap. Dedeh kemudian menyalakan lampu dan melihat korban Uyu dengan keadaan tangan terikat oleh mukena, mulut sudah tertutup oleh sorban, kaki terikat mukena dan kopiah sobek, serta kursi kayu dalam keadaan patah.
Melihat hal tersebut, saksi bersama warga masyarakat membawa korban ke Puskesmas Pameungpeuk.
Saat para polisi langsung melakukan rekontruksi di tempat kejadian perkara pada pukul 11.45 WIB. Hasilnya, tidak ditemukan luka apapun pada tubuh marbot tersebut.
2. Mengaku perbuatannya demi sang anak
Uyu mengaku mencari uang untuk membelikan anaknya mesin potong rumput.
"Terjerat ekonomi untuk kekurangan kebutuhan keluarga. Berharap ada yang pinjami saya uang dan ada yang kasih tapi saya belum ngomong soal itu dan saya belum dapat uang sepeserpun," kata Uyu.
Uyu berharap, setelah kejadian rekayasa penyerangan itu, ia akan mendapat belas kasihan orang sehingga mereka memberinya uang yang akan ia belikan mesin potong rumput.
Uyu menbgaku bahwa semua ini idenya sendiri, apalagi dia tidak memiliki tv sehingga tidak memiliki akses untuk berita hoax karena sehari-hari tinggal di masjid.
3. Gaji Marbot hanya 125 ribu
Uyu bekerja sebagai marbot di Masjid Agung Pameungpeuk, Garut sejak tahun 2012 dan perbulannya hanya mendapat gaji 125 ribu. Di masjid tersebut, Uyu diketahui bertugas membersihkan seluruh ruangan masjid, pengumandang azan (muazin), sesekali mengisi pengajian, dan menjadi imam salat lima waktu.
4. Uyu pernah dibacok
Istri Uyu Ruhyana, Iis Sunarti (54) mengaku bahwa pada tahun 1997, Uyu pernah diserang menggunakan clurit oleh seseorang yang tidak dikenal hingga bajunya sobek-sobek. Menurut keterangan Iis di Mapolsek Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Rabu (28/2/2018) kejadian pada tahun 1997 terjadi di Masjid berbeda yang berada di Kampung Manisi, Desa Pameungpeuk, Kecamatan Pameungpeuk dan tidak ada luka sedikit pun, meski pakaian yang ia kenakan sobek.
5. MUI Setempat Mengaku Tidak Percaya
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Hasan Basyari mengaku masih tidak percaya bahwa ada marbot masjid yang membuat laporan palsu dan meresahkan masyakarat.
Hasan Basyari masih meyakini bahwa Uyu Ruhyana tidak mungkin hanya melakukan perbuatan itu untuk mencari perhatian masyarakat luas terlebih hanya karena permasalahan ekonomi.
from kabarinme http://ift.tt/2tcxEdL
Sumber kabarin.me
loading...
0 Response to "Kabarin Ya Marbot Masjid Mengaku Merekayasa Penyerangan Dirinya, Begini Fakta Sebenarnya"
Post a Comment