loading...

Kabarin Ya Naudzubillah Fenomena Pabrik Bayi, yang Wujudkan Bayi dengan Cara Tak Lazim

loading...


Apa yang dibenak anda ketika mendengar adanya PABRIK BAYI?

Tidak hanya mendirikan pabrik bayi, bahkan sang bayi pun teriinfeksi dengan virus HIV AIDS, bukan cuma itu saja bayi yang seharusnya diberikan ASI justru diberikan makanan sisa dan mie. Setiap ibu yang menginginkan keturunan harus merogoh kocek sebesar Rp. 319 juta. Naudzubillah mindzalik

Pabrik bayi pertama di dunia sedang dibangun di India. Tempat itu akan menjadi rumah bagi ratusan perempuan miskin yang dibayar untuk mengandung dan melahirkan anak-anak bagi pasangan kaya, terutama pasangan dari Eropa dan Amerika, yang tidak bisa hamil.

Para calon orangtua bisa mengirim sp3rma atau embrio ke sebuah toko di mana seorang perempuan kemudian disewa rahimnya untuk mengandung dan melahirkan anak, sebelum kemudian si orangtua datang untuk menjemput anak mereka yang baru lahir.

Klinik yang bernilai multi-juta dollar itu akan dilengkapi apartemen bagi pasangan kaya yang datang berkunjung, satu lantai untuk para surogate mother (perempuan yang disewa rahimnya untuk mengandung bayi orang lain dengan iseminasi buatan), kantor, kamar bersalin, sebuah departemen IVF, bahkan restoran serta toko suvenir.

Dokter di balik klinik pengembangan berteknologi tinggi itu adalah Nayna Patel, yang menjalankan sebuah klinik yang menampung sekitar 100 perempuan hamil dalam satu rumah.



Patel membayar setiap perempuan yang disewa rahimnya dengan tarif 8.019 dollar atau sekitar Rp 91 juta dan menerima sekitar Rp 319 juta dari orangtua yang mengharapkan anak.

Program Patel di Anand, sebuah kota kecil di negara bagian Gujarat di mana klinik baru itu sedang dalam tahap pembangunan, telah melahirkan hampir 600 bayi untuk pasangan kaya.

Dr Patel, seorang perempuan, membeberkan dalam sebuah film dokumenter di program BBC Four, bahwa dia telah menerima ancaman kematian dan menghadapi tuduhan mengeksploitasi orang miskin demi mendapatkan keuntungan.



"Saya menghadapi kecaman dan saya akan mendapat kecaman lagi. Menurut banyak orang, saya kontroversial. Ada dugaan tentang penjualan bayi, pabrik pembuatan bayi," ujar Dr Patel. Dr Patel menegaskan bahwa ia sedang dalam misi seorang feminis.

Ia mengatakan "penyewaan rahim adalah soal cara seorang perempuan membantu yang lain".



Dia menolak anggapan bahwa dirinya mengeksploitasi para perempuan yang menyewakan rahimnya itu. "Para perempuan itu melakukan pekerjaan," katanya. "Ini sebuah pekerjaan fisik, mereka dibayar untuk pekerjaan itu. Para perempuan itu tahu tidak ada keuntungan tanpa rasa sakit."

Seorang perempuan yang disewa rahimnya, Papiya, yang sedang hamil bayi kembar untuk pasangan Amerika, mengatakan, dia berencana untuk menggunakan uang hasil sewanya di sebuah rumah baru buat keluarganya.



"Dengan memiliki bayi kembar, berarti kami mendapatkan fee yang lebih besar," katanya. "Saat terakhir saya menjadi ibu yang menyewakan rahim, saya membeli barang-barang rumah tangga, sebuah mobil, dan meminjamkan sebagiannya untuk kakak ipar."

Seorang perempuan lain yang juga disewa rahimnya, Vasanti, mengatakan bahwa ia mampu mengirim putrinya ke sebuah sekolah berbahasa Inggris yang baik dengan uang tunai yang ia peroleh.



Dia juga menggunakan biaya itu untuk membangun rumah baru bagi keluarganya. Dalam film dokumenter pada Senin malam itu, yang berjudul House of Surrogates, Dr Patel terlihat berdoa ketika dia meletakkan embrio di dalam rahim si ibu yang menyewakan rahimnya.

Dalam dua minggu, tes darah akan menunjukkan apakah perempuan itu hamil atau tidak.

Namun, film itu mengungkap ada kemungkinan persoalan non-medis yang menimpa mereka yang terlibat.

Seorang warga Kanada bernama Barbara (54 tahun) terjebak di India selama empat bulan dengan anaknya yang baru lahir dari seorang ibu yang disewa rahimnya sebelum

Barbara mendapat semua dokumen yang diperlukan untuk bisa membawa anaknya pulang. Barbara, yang telah mencoba selama 30 tahun untuk menjadi seorang ibu, berkata, "Kemandulan merupakan masalah medis.

Jika orang yang lahir dengan penglihatan yang buruk mendapatkan kacamata, dan penderita diabetes mendapatkan insulin, mengapa kami tidak bisa mendapatkan perawatan medis untuk masalah kami?"

Dari 37 Bayi Tak Ada Satupun Yang Sehat



Dilansir oleh Dailymail.co.uk, polisi berhasil mengamankan 37 bayi malang dalam kondisi hidup. Mereka ditemukan dalam sebuah rumah kumuh dengan kondisi memprihatinkan.

Bayi yang seharusnya minum ASI justru diberi makan mie dan makanan sisa. Yang menyedihkan, beberapa bayi positif AIDS dan terkena penyakit menular s3ksual setelah mendapat pemeriksaan kesehatan. Bisa dipastikan bahwa bayi-bayi tersebut mendapat penyakit akibat penularan oleh ibu mereka.

"Tiga puluh tujuh bayi yang baru lahir berhasil kami temukan, tidak ada satupun dari mereka yang sehat. Setidaknya tujuh dari mereka terjangkit penyakit menular s3ksual dan AIDS," ujar juru bicara Kepolisian Wilayah Shandong, China.

Kondisi pabrik bayi begitu mengerikan, jauh dari bersih dan sangat tidak cocok untuk proses melahirkan. Pihak kepolisian sudah mengamankan 103 orang yang terkait dengan pabrik bayi. Penyelidikan menemukan bahwa bayi-bayi tersebut rencananya akan dijual pada orang yang akan mengadopsi.

Menurut laporan pihak kepolisian, 37 bayi itu dikumpulkan di sebuah kamar mayat rumah sakit Jinan, saat ditemukan mereka dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

“Mereka memperlakukan bayi-bayi itu layaknya orang dewasa, mereka diberi makan hanya dengan mie instan dan sayuran basi,”

Lebih lanjut pihak Kepolisian mengatakan, bayi-bayi itu dijual dengan hrga 50.000 yuan dan 80.000 yuan, kata laporan itu.

“Kami telah mengamankan 103 tersangka diantara mereka ada sejumlah orangtua dari 37 bayi tersebut yang dengan sengaja menjual bayinya,”.

Lalu Bagaimana Islam menyikapi hal tersebut?

Telah dijelaskan dalam tayangan Berita Islam Masa Kini, yang disiarkan oleh TRANS TV.

Ditinjau dalam ilmu fiqih, fenomena penyewaan rahim

Pasangan atau siapapun dapat menitipkan sp3rma atau embrio mereka, kemudian embrio ditanamkan pada rahim ibu pengganti yang dibayar, dan jika mereka individual tunggal maka mereka akan membeli sp3rma di bank sp3rma untuk disuntikkan dalam rahim seorang ibu pengganti.

Dr, Ahmad Zain Annajah menjelaskan bahwa penyewaan rahim yang seperti dilakukan di pabrik bayi ini hukumnya HARAM.

Karena akan terjadinya percampuran nasab meskipun embrio atau sp3rma yang ditanam dalam rahim ibu pengganti berasal dari benih atau sel sp3rma dan sel telur menurut pasangan suami-istri yang sah.

Hal ini berdasarkan firman Allah ta'ala :

"ibu-ibu mereka tidaklah lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka" (QS. Al Mujadilah:2)

Jika mengikuti bunyi ayat ini secara lahir, maka kita akan mengatakan bahwa ibu dari anak tersebut adalah ibu pengganti itu meskipun sel telur berasal dari istri sah ayahnya, inilah yang kemudian disimpulkan fenomena penyewaan rahim ini akan menimbulkan nasab.

sumber:wajibbaca


from kabarinme http://ift.tt/2F3LIeZ
Sumber kabarin.me
loading...

0 Response to "Kabarin Ya Naudzubillah Fenomena Pabrik Bayi, yang Wujudkan Bayi dengan Cara Tak Lazim"

Post a Comment